Jumat, 28 Januari 2022

Darah

Nyenyak tidur malam itu terganggu teriakan nenek yang tiba-tiba. Paimin yang kebetulan malam itu menginap, segera keluar kamar. ia mendapati nenek tengah berdiri ketakutan di sudut pintu. Nenek menunjuk-nunjuk ke lantai. Ceceran darah segar nampak dimana-mana. Seisi rumah terbangun. 

Paimin mencoba mencari tahu dari mana darah itu berasal. Bersama adik ipar, Paimin menyusuri tetesan darah yang ternyata arahnya berputar-putar di hampir seluruh bagian rumah. Dengan bersenjata tongkat peninggalan kakek, sementara sang ipar siaga dengan golok terhunus, mereka menyelidik ke seluruh ruangan di rumah besar itu. Sudah hampir satu jam memeriksa, tak ditemukan tanda atau apapun yang bisa memberi penjelasan. Usai mengepel seluruh lantai, mereka tetap siaga hingga fajar subuh. 

Teka teki ceceran darah pun sampai ke telinga tetangga pagi harinya. Nenek menceritakan kejadian tadi malam kepada ibu-ibu yang berburu kuliner pagi. Namun, tak seorangpun mengetahui ada suatu kejadian apa tadi malam. Menjelang sarapan kembali suasana pagi dikejutkan dengan teriakan. Kali ini datang dari kamar Bony, keponakan Paimin. "Neneeek...neneeek! Si Molly kenapa...?" Semua menuju sumber suara dan mendapati anggora kesayangan Bony terbujur kaku di sudut lemari. Tubuh berbalut bulu putih itu meninggalkan koyakan berlumur darah. 
0

0 komentar:

Posting Komentar