Senin, 24 Januari 2022

Berkah Menjadi Guru

Oleh Yoyon Supriyono

Sudah tiga puluh tahun Paimin menjadi anggota PGRI. Ia bangga menjadi guru. Profesi yang telah memberinya ruang untuk mengabdi pada Pertiwi. Profesi yang telah memberinya penghidupan bagi keluarganya. Sebagai penghormatan sekaligus kebanggaan, seragam PGRI selalu ia kenakan pada waktu-waktu tertentu. Seperti hari ini. Paimin sudah bersiap rapih dengan seragam PDH. Namun ketika melihat kalender tanggal 25, Paimin bergegas ganti kostum. Seragam PGRInya masih nampak baru karena jarang dipakai. 

Dengan percaya diri Paimin berangkat ke sekolah. Tempat dinasnya yang jauh, mengharuskannya berkendara roda empat ke tempat kerja. Hal ini sudah berlangsung cukup lama sejak ia diberi tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Naik jabatan berimbas pada kenaikan operasional. Termasuk cost perjalanan ke tempat kerja.

Paimin berhenti di SPBU karena bahan bakar sudah di strip merah. Karena tanggal tua, ia tidak mengisi full. "Seratus ribu," katanya kepada petugas SPBU. Namun ada yang ganjil ketika ia raba saku belakang, dompetnya tak ada. Baru ia sadar dompetnya masih di celana PDH. Paimin sedikit panik ketika tak ia temukan sepeserpun di setiap saku pakaiannya atau di sudut-sudut mobilnya. Apalagi petugas SPBU sudah berdiri lama di samping mobil dan bunyi klakson dari antrian kian bersahutan. Paimin menjelaskan apa yang terjadi dan ia berikan STNK sebagai jaminan. Petugas SPBU memahami. Namun baru saja mobil hendak melaju, petugas menghampirinya "Maaf Pak, ini ada uang di lipatan STNKnya." Senyuman kedua bapak proklamator pada uang kertas itu mengiringi perjalanan Paimin hingga ke kantor. 
1

1 komentar: