(Gambar : doc.ponpesbima)
Pentigraf
Oleh Ye-eS
tidak betah.
Untuk menyiasati hal itu, pada suatu kesempatan penjengukan, Aytun menyelipkan sebuah handphone di tas Aura. Aura memahami maksud ibunya. Ia pun menyimpan rapih hpnya dan hanya sewaktu-waktu menggunakannya. Ini berjalan cukup efektif beberapa waktu. Suaminya, Paimin, sudah memperingatkan hal itu tidak baik dalam menanamkan disiplin dan kemandirian, selain hal ini dilarang oleh pihak ponpes.
Suatu pagi di hari Sabtu, Aytun dikejutkan dengan kiriman sebuah video dari pengasuh ponpes. Video itu berisi Aura yang sedang menghancurkan handphonenya dengan sebuah palu. Baru saja hendak menelpon pengasuh pondok, sebuah notice pesan berbunyi. "Putri anda terjaring razia handphone, dan sebagai sangsinya hp tersebut harus dihancurkan oleh tangan santri sendiri. Atau, hp dan santrinya dikembalikan ke orangtua." Terbayang cicilan yang masih panjang, sementara hpnya telah hancur oleh tangan putrinya sendiri.
Pengalaman yang sama... 😁😁
BalasHapus