Parkir mobil (Ilustrasi tempo.co) |
Pentigraf atau Cerpen Tiga paragraf kali ini karya Ibu Lilis Yuningsih berjudul "Menunggu". Pentigraf tersebut pernah dipublikasi di Gurusiana pada tanggal 21 Agustus 2020 lalu.
Menunggu
Pak Partono sedang mendapat kunjungan keluarga besar, dari kampung halamannya. Orang tua dan keluarga adiknya. Mereka datang rombongan, membawa mobil pribadi. Sudah lama mereka merencanakan untuk refreshing bersama sambil arisan keluarga yang sempat tertunda karena pandemi. Mereka ingin mencoba kuliner pindang gomyang kepala manyung yang sangat terkenal itu. Semua perbekalan sudah disiapkan sejak jauh-jauh hari.
Namun rupanya masih ada saja yang terlupa belum disiapkan. Bu Partono mengajak suaminya pergi ke pasar untuk melengkapinya. Karena mobil adiknya yang berada di bagian luar garasi, maka mereka menggunakannya untuk ke Pasar. Setelah segala keperluan terpenuhi, tidak lupa dibelinya oleh-oleh khas Indramayu untuk disajikan pada keluarganya. Bu Partono keluar dari dalam pasar, menuju parkiran tempat suaminya menunggu di mobil. Lama dia mencari-cari mobilnya, ternyata tidak nampak. Apa aku kelamaan ya, jadi suaminya pulang duluan, fikinya. Akhirnya dia pulang naik becak, sambil sedikit menggerutu.
Di perjalanan, ponselnya berdering, suaminya menelpon. “Bu, kok lama sekali sih, memangnya masih banyak ya yang belum terbeli?”. Nada suara suaminya terdengar sedikit kesal. Bu Partono baru ingat, mereka berangkat ke pasar dengan mobil adiknya. Tadi di parkiran, dia mencari-cari mobil mereka. Jadi bukan suaminya yang pulang duluan rupanya. Tapi dia. Suaminya masih menunggu di pelataran parkir.
Seru....
BalasHapus