(gambar: detikNews)
Pentigraf
Karya @Lilis Yuningsih
Markonah sedang mengikuti salah satu agenda siswa di sekolahnya, program Bintal yang dilaksanakan setiap hari Jum’at. Siswa kelas VIIb sedang bertugas. Dia melihat Mang Sanudin menggendong anak lelaki bungsunya yang berusia kurang lebih tiga tahun. Nampaknya sedang memulai menggarap sawah yang terletak di belakang sekolah. Mang Sanudin adalah tetangga dekat rumah kontrakannya di dusun tempat dia bertugas sebagai kepala sekolah.
Suatu sore Markonah mengunjungi rumah tetangganya itu, setelah lama isoman di rumahnya karena terpapar Covid-19. Dia punya sedikit kueh untuk anak mereka. Dia memanggil-manggil yayu Ipah, istri mang Sanudin. Diapun menerobos masuk, kebetulan pintu tidak dikunci. Markonah memang sudah menganggap keluarga mang Sanudin seperti kerabatnya sendiri, setelah hampir tiga tahun mereka bertetangga. Mang Sanudin sedang mengayun anaknya dalam ayunan dari kain yang digantung di tengah rumah. Dengan mengendap dan sedikit berbisik khawatir membangunkan si kecil. Markonah menanyakan keberadaan yayu Ipah. Menurut mang Sanudin, istrinya pergi kerja ke Arab. Tanpa disadari mata Markonah berkaca-kaca, mengingat si kecil pasti masih sangat membutuhkan ibunya. Mang Sanudin, berusaha menjelaskan, bahwa dulu anak pertamanya, juga ditinggal ibunya ke Arab saat usianya dua tahun, seperti anaknya yang nomor dua ini. Markonah pun bergegas pergi setelah memberikan kueh.
Sore ini dia ingin memberi anak mang Sanudin, nasi kotak kiriman tetangga sebelah yang sedang syukuran. Entah kenapa dia kok mendapat jatah dua.. Namun rumah Mang Sanudin kosong, padahal hari sudah hampir magribh. Menurut tetangganya, mang Sanudin masih di sawah, menyewakan traktornya. Markonah menitipkan nasi kotak tadi ke tetangganya itu. Sambil berjalan pulang menuju rumah, air matanya tak terbendung. Banyak pertanyaan berkecamuk dalam benaknya, diantaranya:”Ada berapa balita di negeri ini bernasib serupa anaknya mang Sanudin?”
Lelea, awal Desember 2021.
Realita sosial yang ada di sekitar kita..
BalasHapusBetul, Bu memilukan...
BalasHapus