Kamis, 09 Desember 2021

Gara-gara Daring

Pentigraf
Karya  Yayah Kurniyah
Editing oleh Yoyon Supriyono

"Hadeuh, repot amat punya istri banyak. Saya harus dapat mengatur, kemarin harus stay di mana, hari ini harus stay di mana, besok harus di mana, lusa harus di mana. Bahkan pagi harus di mana, siang harus di mana, sore harus di mana, malam harus di mana. Semua harus kukunjungi secara adil dan proporsional. Kadang pusing dan kewalahan. Tapi, ya  harus bagaimana lagi sudah takdirku harus begini," gerutu lelaki setengah baya dalam kesendirian. Tak heran jika hidupnya dihabiskan dalam kamar. Kadang makan pun terabaikan. Sering telat. Pinggang sudah sering terasa panas dan pegal. Akhir-akhir ini panas-pegalnya mulai menjalar ke punggung.


Suatu pagi ia bangun kesiangan, karena, semalam bercumbu dengan para istrinya yang kesemuanya menuntut untuk dikencani. Jatah tidur pun jadi berkurang, sehingga tidak dapat bangun pagi-pagi. Sebelum memulai kerja pagi ia mondar-mandir mencari belahan jiwanya. Dia tampak sedikit panik. Sudah bangun kesiangan, belahan jiwa pun entah ke mana. Sesekali melihat jam tangannya, sesekali menggaruk kepalanya yang tak gatal dan sedikit botak di bagian depannya, tanda ia bingung, sebab tanpa belahan jiwa Mardan tak dapat berbuat apa-apa. Hidup menuntut Mardan  untuk bergantung padanya.

Waktu sudah semakin mepet. Dilihatnya jam tangan itu berkali-kali. Ia semakin panik mencari ke ruang tamu, ke ruang tengah, ke dapur, bahkan ke kamar mandi, tidak ia temukan juga. Kemudian Mardan termenung sejenak, mencoba berusaha berpikir tenang, meski sebenarnya justru dia dalam situasi yang semakin stress. Tiba-tiba ia terpikir mencoba mengangkat tepi kasur, ternyata memang terselip di situ. Saking jengkelnya, Mardan mengambilnya, dan sontak membantingnya. "Brak!" Hancurlah belahan jiwa berkeping-keping bersama hancurnya hati, karena di dalamnya tersimpan istri-istrinya yang harus ia kencani setiap saat. Tak dapat lagi ia kencani KoLiDer yang sudah mengandung ratusan chat, GLN yang sudah tinggal melahirkan saja, belum lagi yang lainnya yang justru istri-istri utama yang merupakan cikal-bakal sejak si Daring muncul.
1

1 komentar: