Blog Walking (Dok. Didno) |
Malam kian merangkak. Berjalan meniti langkah jarum jam dinding yang setia bertengger di dinding ruang kerjaku. Detaknya dengan pasti mencumbui waktu hingga hari ini kan berakhir. Berganti esok.
Dingin merayuku untuk segera ke peraduan. Namun senyap mengajakku bercanda membunuh waktu. Kuraih lagi benda pipih pintar kelahiran era 4.0. Aku lagi penasaran dengan geliat para anggota grup yang baru terlahir dibidani kawanku, seorang blogger ternama. Pak Didno namanya. Aku bangga beliau ada di antara kami yang mayoritas buta dalam dunia blog.
Belum ada perkembangan. Chat terakhir dari pak Didno masih bertahan, belum ada yang menggeser ke atas. Di blog baru sudah ada beberapa karya teman-teman. Kuturuti sepi dengan berjalan-jalan mengunjungi goresan demi goresan. Hehehe, aku tersenyum sendiri mengunyah cerita mereka yang diramu dalam pentigraf.
Topik lupa memang menjadi ide yang manis untuk ditorehkan. Lupa sama helm. Lupa ninggalin istri di pasar. Lupain suami yang sebenarnya setia menunggu. Lupa buka kacamata hitam hingga foto bagus dibilang bureng, hay hay.... Asyik sekali jalan-jalan malam ini.
Tapi aku sempat sedih ketika sampai pada kabarnya Bu Kokom. Aku jadi teringat ibu walau tidak bernasib seperti ibu yang dikisahkan Bu Kokom. Hmh, kasihan si ibu itu. Walau dia akan dipanggil ibu oleh anak yang tidak dikandungnya. Teganya si bapak, ya...
Komen Bu Lilis soal kresek hitam, sempet membuat perutku mual. Padahal Bu Lilis komen gara-gara tulisanku. Ah, kalau sudah begini kopi hitam penawarnya. Mual hilang, kantuk tak lagi menghadang.
Wah sudah sampai mana jalan-jalanku? Saatnya kusudahi dulu, sudah kutinggali komen pada setiap singgahku. Sebagai ungkapan terimakasih dan apresiasi. Tak lupa great thanks to the creator of the website, Mr. Didno. Hingga terlahir sebuah taman www.kolider.id. yang sayang bila tak diisi dan tak dikunjungi.
Mari saling berkunjung pada karya-karya yang membuat taman ini semakin indah. Dan jangan lupa tuk tinggalkan komen barang sepatah kata. Itu motivasi yang menguatkan kita untuk terus berkarya.
Udah dulu ah, kopinya habis, jari lelah terus menulis. Esok kita lanjutkan walau harus berteman gerimis. Nite.
semoga website kolider memberi warna dan manfaat bagi rekan-rekan penulis di Indramayu dan sekitarnya
BalasHapus