Minggu, 21 November 2021

Pentigraf "Kabar" Karya Ibu Komariah

Gambar (Facebook.com)

Pentigraf meruppakan singkatan dari cerpen tiga paragraf, yakni sebuah karya sastra jenis baru. Pentigraf kali pertama digagas dan dikembangkan oleh sastrawan dan akademikus dari UNESA (Universitas Negeri Surabaya), Dr. Tengsoe Tjahjono. 


Dinamakan pentigraf sebab syarat utamanya adalah terdiri dari tiga paragraf, tidak kurang dan tidak lebih. Namun demikian, pentigraf haruslah memiliki tokoh, alur cerita, dan konflik yang kuat. Untuk itulah, mengapa dalam menuliskan pentigraf harus memperhatikan pemilihan diksi untuk menciptakan kalimat yang efektif. (Wikipedia). 


Berikut Pentigraf berjudul Kabar karya Ibu Komariah atau lebih dikenal dengan nama Bu Kokom guru Bahasa Indonesia SMP Negeri Unggulan Sindang dan Plt Kepala Sekolah SMPN 2 Kertasemaya : 


KABAR


Di bawah pohon mangga rindang kami menepi setelah hampir separuh siang kami lalui perjalanan. Agak jauh di depanku tampak sebuah rumah tak terlalu bagus. Tak satu pun tanaman hias di depannya, seperti terasku yang dipenuhi aneka anggrek kesayangan ibu. Di situ tampak seorang perempuan dan laki-laki tua. Duduk di sebelahnya, seorang perempuan muda dengan perut yang membuncit.  


Kakak tak berhasil membawaku bertamu ke rumah itu. Naluri perempuanku belum siap menerima kabar apa pun. Aku punggungi langkah kakak. Kulemparkan pandanganku ke langit, di sela-sela awan putih tampak wajah sendu ibuku. Gosip yang sampai ke telinga ibu membuat atmosfir rumah kami tak sekondusif biasanya, kadang dingin menggigit kadang pula panas membara.


Entah berapa lama kulambungkan angan, tiba-tiba kakak sudah ada di hadapanku kemudian segera memanaskan sepeda motor. Kami kembali menghabiskan separuh siang di perjalanan. Kendati langit di sepanjang jalan mengajak bercanda-canda, kami hanya membisu. Kepalaku bekerja ekstra keras mencari strategi jitu bagaimana menyampaikan kabar bahwa ayah akan memberi kami adik baru dari perempuan muda itu.

2

2 komentar:

  1. Endingnya keren, Bu Kokom. Terus berkarya lewat pentigraf, bikinnya cepat bacanyapun tak pakai lama, hehe...

    BalasHapus
  2. Terima kasih banyak, Pak Yon. Ini benar-benar amunisi semangat.

    BalasHapus